Senin, 28 Maret 2022

Penelaahan Alkitab: PENUH KASIH SEPERTI BAPA

 


PENUH KASIH SEPERTI BAPA

(Masokan susi Ambe)

Yosua 5:1-12


Pemahaman Teks

Selama kurun waktu empat puluh tahun, tidak ada keturunan orang Israel yang lahir dalam perjalanan keluar dari Mesir yang disunat. Generasi pertama yang bersunat telah habis dan tidak dapat masuk ke tanah Kanaan Itu bukanlah karena ketidakmampuan Allah membawa mereka untuk sampai ke Kanaan, tetapi adalah konsekuensi dari pemberontakan mereka kepada Allah selama perjalanan di padang gurun (ay.6). Generasi kedua harus disunat dan hal itu menjadi awal dari penghapusan cela Mesir atas bangsa Israel (ay.9).

Sunat yang dititahkan Allah dicatat pertama kali dalam kitab Kejadian, yaitu pada saat Allah mengulang janjinya kepada Abraham. Kejadian 17:10-12 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu. Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu.

Setting peristiwa perintah Allah kepada Yosua untuk penyunatan bangsa Israel dengan batu secara massal adalah di Gilgal. Tempat ini terletak di dekat kota Yerikho. Gilgal memiliki sejarah penting bagi bangsa Israel. Gilgal dijadikan tempat persinggahan Yosua serta bangsa Israel dan juga basis operasi militer selama penaklukan Kanaan dan kota-kota lainnya. Setelah setiap kemenangan diraih, mereka pun kembali ke markas perkemahan besar di Gilgal. Di tempat ini jugalah manna berhenti diberikan kepada bangsa Israel, tepatnya satu hari setelah perayaan Paskah dan bangsa Israel mulai memakan hasil negeri Kanaan (ay. 10-12). 

Pertanyaan Diskusi:

Apa makna yang dapat kita refleksikan dari perintah sunat bagi bangsa Israel sebagaimana dikisahkan dalam Yosua 5:1-12?

Apa relevansi makna sunat dengan panggilan Pemberitaan Injil Gereja Toraja?

Sabtu, 26 Maret 2022

MARS GEREJA TORAJA

 



MARS GEREJA TORAJA

Mari bangkitlah Gereja Toraja:

Persekutuan umat yang kudus. 

Tunaikan tugasmu tugas mulia, 

memb'ritakan Injil Kristus di dunia... 

Sabtu, 19 Maret 2022

Penelaahan Alkitab: SENDENGKANLAH TELINGAMU

 

SENDENGKANLAH TELINGAMU

Pelempei tu suling pa`perangimmu

Lukas 13:1-9

Pemahaman Teks

Perikop ini menceritakan tentang pemilik kebun anggur  yang datang mencari buah pada pohon ara milik kepunyaannya. Namun sayang, selama 3 tahun, tak ada satu buah pun yang dihasilkan. Karena dianggap tidak berarti maka ia meminta pengurus kebun anggur itu  untuk menebang pohon tersebut karena dianggap hidup di kebun dengan percuma. Namun pengurus kebun itu justru memohon kepada pemilik kebun sekiranya mungkin pemilik kebun masih membiarkan tumbuh setahun lagi sambil pengurus kebun mencangkul tanahnya dan memberi pupuk kepada tanaman tersebut. Harapannya ialah mungkin tahun depan pohon ara itu dapat berbuah. 

Perumpamaan di atas setidaknya dapat mengajak kita untuk memahami bahwa Tuhan masih memberi kesempatan kepada kita untuk bertobat, bertumbuh dan memberi buah dalam kehidupan. Kesempatan itu memiliki waktu yang sangat terbatas sehingga kita pun hendaknya menggunakan waktu yang terbatas itu untuk selalu mendengarkan nasihat-nasihat dari Tuhan. Permohonan yang disampaikan oleh pengurus kebun anggur kepada pemilik kebun anggur menjadi gambaran bahwa Tuhan masih mendengarkan permohonan kita. Karena itu upaya-upaya untuk memperbaiki pertumbuhan rohani kita juga masih terbuka. Dengan memberi pupuk rohani yang dapat membuat pertumbuhan kerohanian kita semakin baik, iman kita bisa pula bertumbuah dan menghasilkan buah-buah yang baik pada waktunya.

Pertanyaan Diskusi

Menurut anda siapa yang dimaksud Yesus tentang pengurus kebun anggur dan pemilik kebun anggur dalam perikop?

Baca kembali ayat yang ke 7. Menurut anda apa makna yang terkandung dalam ayat tersebut jika dikaitkan dengan kehidupan kita?

Senin, 14 Maret 2022

Penelaahan Alkitab: KEWARGAAN KITA DI DALAM SURGA


KEWARGAAN KITA DI DALAM SURGA

Dao Suruga tu tondok kadadianta

Lukas 13:31-35

Pembimbing Teks

Pada teks sebelumnya, Yesus bicara tentang siapa yang akan masuk dalam Kerajaan Allah. Yesus menjelaskan kepada pendengarnya, bahwa kerajaan Allah bukan milik kelompok tertentu (bukan milik orang Yahudi). Karena pada akhirnya yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan terdahulu menjadi yang terakhir (ay.27-30). Artinya, warga Kerajaan Surga tidak ditentukan sama sekali oleh identitas kesukuan. Tetapi siapapun dapat menjadi warga Kerajaan surga. 

Pada teks Lukas 13:31-35 Yesus menjelaskan tentang kematian dan kebangkitan-Nya (ay.32). Yesus menyampaikan bahwa Sesungguhnya rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kamu tidak akan melihat Aku lagi hingga pada saat kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!" (ay.35). Pertanyaannya, apakah Yesus sedang mengeser Bait Allah sebagai pusat penyembahan Yudaisme dan menjadikan Yesus sendiri sebagai pusat? Apakah Yesus sedang bicara tentang kerajaan yang baru yang tidak lagi berpusat di Yerusalem? Bait Allah akan ditinggalkan dan menjadi sunyi! Pada saat yang sama, mereka tidak akan melihat Yesus sampai adanya pengakuan, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan. 

Teks ini menjadi sangat menarik, karena memperlihatkan kepada kita, bahwa pusat Kerajaan Allah bukan lagi seperti dalam paham Yudaisme. Tetapi kerajaan Allah ada bersama dengan Kristus. Jadi siapa yang akan menjadi warga Kerajaan Allah? Warga Kerajaan Allah tentu mereka yang percaya, Yesus Kristus Itulah Tuhan dan Juruselamat.     

 

Pertanyaan Diskusi

Apa maksud Yesus dalam ayat 35 yang mengatakan Kamu tidak akan melihat Aku lagi hingga pada saat kamu berkata:  Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!"

Apakah kita sudah yakin bahwa kewargaan kita adalah di dalam sorga? Jika suda yakin, apa lasan kita dan jika belum mengapa? 

Kamis, 10 Maret 2022

Penelaahan Alkitab: MENGINGAT KEMURAHAN TIHAN


MENGINGAT KEMURAHAN TUHAN

Unningaran  pakamaseNa Puang

Roma 10:4-15

Pembimbing Teks

Pada bagian ini, kita memperoleh kesan bahwa rupanya ada perbedaan pemahaman yang sangat mencolok antara Rasul Paulus dan orang-orang Yahudi mengenai keselamatan. Orang Yahudi memahami bahwa keselamatan diperoleh dengan jalan mentaati seluruh Hukum Taurat, sedangkan Rasul Paulus meyakini keselamatan adalah anugerah Allah melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Oleh Paulus, paham orang-orang Yahudi ini disebut sebagai membangun kebenaran sendiri (ay.3). Mereka tidak takluk pada kebenaran Allah. Itulah sebabnya Rasul Paulus mengatakan bahwa Kristus adalah kegenapan Hukum Taurat seperti yang dijelaskan dalam ayat 5 dan 6. Paulus mengakui kebenaran pandangan Musa tentang Hukum Taurat, bahwa orang yang melakukannya akan hidup karenanya (Im. 18:5). Paulus sadar bahwa tidak ada seorangpun yang sanggup memenuhi tuntutan hukum Taurat secara sempurna kecuali Kristus. Ayat 9 dan 10 berbicara mengenai panggilan dan tanggung jawab dari orang-orang yang telah mendapat anugerah (dibenarkan). Mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan, serta percaya dalam hati bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati. Mengaku dengan mulut adalah aspek kesaksian yang dapat dilihat dan didengar orang lain. Jadi mengaku dengan mulut merupakan aspek tindakan dan perbuatan dari iman. Percaya dalam hati merupakan dorongan dan dasar dari aspek perbuatan. Jadi menurut Rasul Paulus perbuatan adalah jawaban dari anugerah keselamatan yang diberikan Allah. Perbuatan yang baik dan benar adalah wujud syukur atas kemurahan Allah.

Pertanyaan Diskusi:

Rasul Paulus mengatakan bahwa keselamatan adalah anugerah Tuhan semata. Bagaimana respon kita terhadap anugerah Tuhan ini?

Wujud iman kita ialah jika kita mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya di dalam hati. Bagaimana mewujudkannya?

Penelaahan Alkitab: ANUGERAH PERTOBATAN BAGI SEMUA

  ANUGERAH PERTOBATAN BAGI SEMUA Pengkatobaran dipakamasean lako mintu tau Yohanes 13:31-35 Pemahaman Teks Yohanes 13:31-35 menegaskan perin...